19...
Nineteen atau sembilan belas. Satu angka dibawah dua puluh. Satu angka sebelum kita menjadi seseorang yang harus bisa bertanggung jawab penuh atas hidup kita, atas apa yang kita kerjakan, atas apa yang kita putuskan.
Umur sembilan belas. Dibilang dewasa bukan, dibilang remaja juga bukan. Transisi, mungkin. Saat dimana kita mempertanyakan mau jadi apa sih nanti,tapi kita gak peduli. Saat dimana orang-orang melihat apa yang sedang kita lakukan (karena mereka berpikir, itulah masa depanmu yang akan kamu jalani nanti), tapi kita gak menggubris. Dan saat dimana kita melakukan hal-hal yang absurd, yang nyeleneh, yang gak pernah kita lakukan dulu, karena kita tau, kita gak akan bisa menikmatinya lagi, sepenuhnya. Saat dimana kita gak tau mau kemana kita berjalan, kemana kita akan berakhir, hanya bisa berjalan dan terus berjalan, tanpa tau kita tersesat atau ada di jalur yang benar karena memang kita gak pernah berpikir untuk tau mau kemana.
Dan disaat waktu terus berjalan, kita akan mulai menyadari, kita mendekati kedewasaan. Dan kita dipaksa untuk berpikir secara dewasa, bertindak secara dewasa, menghadapi segala sesuatu seperti orang dewasa. Kita akan mulai berpikir rasional, mengingat apa yang dulu telah kita lakukan. Apa yang dulu kita anggap menyenangkan, akan terasa meaningless. Kita akan selalu bertanya-tanya, tapi kita gak dapat jawabannya.
Nineteen atau sembilan belas. Satu angka dibawah dua puluh. Satu angka sebelum kita menjadi seseorang yang harus bisa bertanggung jawab penuh atas hidup kita, atas apa yang kita kerjakan, atas apa yang kita putuskan.
Umur sembilan belas. Dibilang dewasa bukan, dibilang remaja juga bukan. Transisi, mungkin. Saat dimana kita mempertanyakan mau jadi apa sih nanti,tapi kita gak peduli. Saat dimana orang-orang melihat apa yang sedang kita lakukan (karena mereka berpikir, itulah masa depanmu yang akan kamu jalani nanti), tapi kita gak menggubris. Dan saat dimana kita melakukan hal-hal yang absurd, yang nyeleneh, yang gak pernah kita lakukan dulu, karena kita tau, kita gak akan bisa menikmatinya lagi, sepenuhnya. Saat dimana kita gak tau mau kemana kita berjalan, kemana kita akan berakhir, hanya bisa berjalan dan terus berjalan, tanpa tau kita tersesat atau ada di jalur yang benar karena memang kita gak pernah berpikir untuk tau mau kemana.
Dan disaat waktu terus berjalan, kita akan mulai menyadari, kita mendekati kedewasaan. Dan kita dipaksa untuk berpikir secara dewasa, bertindak secara dewasa, menghadapi segala sesuatu seperti orang dewasa. Kita akan mulai berpikir rasional, mengingat apa yang dulu telah kita lakukan. Apa yang dulu kita anggap menyenangkan, akan terasa meaningless. Kita akan selalu bertanya-tanya, tapi kita gak dapat jawabannya.
Comments
Post a Comment