Me. Learn. Everything

Tanggal 7 kemaren, Ultima Sonora, UKM Padus kampus gw, akhirnya mengadakan first concertnya.! Seneng banget bisa jadi bagian dari konser itu, meskipun gw pada akhirnya cuma jadi panitia. ^^' Konser kemaren, Ulson (singkatan dari Ultima Sonora) menyanyikan kurang lebih 10 lagu, terus ada yang nari balet untuk lagu terakhirnya, Mahadewi. Gw gak yakin bener ato gak, karena gw lagi ada di samping panggung dan ketutupan partisi, tapi katanya semua orang yang hadir waktu malam itu pada standing ovation semua. T.T Saya terharu. Well, menurut gw, untuk konser perdana udah cukup memuaskan. Sempet ada yang salah nada (nadanya naek) di salah satu lagu, tapi pada akhirnya berhasil ditutupin dengan lagu selanjutnya. >.<  Langsung aja nikmatin hasil dari para fotografer kita. cekidot.!! Para pekerja di balik layar Ultima Sonora   Semua anggota Ultima Sonora Appasionata Band dari UPH (kecuali yang paling kiri sama ketiga dari kanan) + Pelati...

NASIONAL.IS.ME Bisa dibilang, ini telah menjadi salah satu buku yang bisa menginspirasi gw, supaya gw lebih cinta ama negara gw sendiri, Indonesia. Buku ini dibuat sama Pandji Pragiwaksono (pasti lu orang tau, paling gak pernah denger lah). Di dalamnya, kita bakal diajak sama Pandji buat melihat Indonesia dari sisi baiknya (secara, kita kadang, bahkan sering kali, nganggep Indonesia itu adalah negara yang jelek, bobrok, dll, dsb, dkk). Lu bisa ngedapetin buku ini secara cuma-cuma, alias GRATIS. klik aja di sini Jujur, gw sendiri juga, dulu sempet males banget sama Indonesia. Gw menganggap klo Indonesia itu adalah negara yang jelek banget. Udah pejabat pada suka korupsi, banyak teroris, pemerintahannya gak bener, dan lainnya. Pokoknya yang jelek-jelek deh. Gw sampe sering banget ngebaca 'gosip' jelek tentang Indonesia. Tapi, sekarang ini, berangsur-angsur, gw mulai mencintai negara gw ini. Apa yang menyebabkan gw cinta sama Indonesia? Pertama kali gw jatuh cinta sa...

Cabiria. Pada pernah nonton gak? Klo belum, gw jelasin film seperti apa Cabiria itu. Cabiria itu film bisu (B.I.S.U..!! mati gak lo) yang dibuat tahun 1914 sama Giovanni Pastrone berdurasi dua jam lebih sedikit. Gw gak tau pasti gimana ceritanya, tapi yang pasti isinya tentang perjalanan hidup si Cabiria itu. Yang gw inget dari film itu cuma: ada gunung meletus si Cabiria dibawa pergi sama pengasuhnya ketahuan sama suku pedalaman yang cuma pake rok rumbai-rumbai (gak tau dah dalemnya pake ato gak) dijual sama mereka dibeli sama pendeta (atau apalah itu) terus mau di jadiin korban bakaran pengasuhnya ngalang-ngalangin pengasuhnya minta tolong sama dua orang yang kebetulan lewat pas mau di masukin ke pemanggang berbentuk hewan berbadan manusia ditolongin ma salah satu orang itu (tentunya yang badannya kayak Ade Rai agak kecilan dikit dan akhirnya sipengasuhnya yang dibakar) pas kabur karena takut ketangkep di kasih ke cewek yang mau ketemu ma penggemar rahasianya di bawa kabur ...

Gambar 1.1 Kamera Sony DSR-PD177 Sony DSR-PD177 adalah salah satu camcorder standar DVCAM yang dikeluarkan oleh perusahaan Sony,Inc. Camcorder ini mengadaptasi format DVCAM yang merupakan standar format SD (Standard-Definition)  untuk kameramen profesional. Sama seperti camcorder pendahulunya, DSR PD-170, camcorder ini dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi dimana kualitas gambar dapat diandalkan dan bisa dugunakan disegala macam kondisi dan situasi. Camcorder ini memiliki kualitas audio yang lebih baik dibandingkan camcorder pendahulunya. Selain itu kualitas videonya pun sudah lebih baik daripada DSR PD-170 dan memiliki cara pengoperasian yang lebih mudah, termasuk pilihan aksesori agar bisa digunakan diberbagai macam skenario shooting (pengambilan gambar).  Menurut Mr. Isao Matsufune, Head of Network Systems Product Marketing, Business and Professional Products Asia Pacific, “DSR-PD177P memakai DVCAM format yang sudah menjadi standar SD format untuk profes...