Hari ini, 10 November, adalah salah satu hari paling bersejarah buat kami, orang Indonesia (kenapa kami, soalnya kan yang baca gak cuma dari Indonesia #sombong). Hari ini adalah hari yang dikhususkan untuk pahlawan-pahlawan kami yang telah gugur demi membela hak-hak kami sebagai bangsa Indonesia. Well, meskipun pas dulu itu gak semua yang bertempur, tapi tetep aja, pertempuran yang terjadi tanggal 10 November 1945 itu yang paling besar dan paling berat buat pejuang-pejuang Indonesia. Apalagi, ini adalah perang pertama sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, alias Indonesia merdeka. Terus, peristiwa ini yang membuat rakyat di seluruh Indonesia melakukan perlawanan terhadap Inggris dan Belanda pada masa itu. Makanya, dijadiin simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Kita masuk ke sejarahnya, kenapa tanggal 10 November itu jadi penting. Jangan bosen lho yaa. Inget, kita orang Indonesia, harus menghargai sejarah kita. Jadi, tetep dibaca yaa, pembaca setia gw. Hohoo..
Yang namanya perang, klo gak ada "api"nya, gak bakalan meletus. Jadi, dulu itu, pas Indonesia udah menyatakan diri merdeka, tentara Jepang, masih ada di daerah2 di Indonesia. Makanya jadinya ada perang2 kecil gitu di daerah2 buat ngusir Jepang. Pas lagi seru-serunya, eh, Inggris dateng tanggal 15 September di Jakarta, terus di Surabaya tanggal 25 Oktober. Inggris waktu itu tugasnya melucuti tentara Jepang, membebaskan tentara Jepang, n dikembalikan ke negerinya. Tapi, ternyata, Inggris juga bawa misi lain, yaitu mengembalikan negara Indonesia kepada Belanda (kan dulu di jajah ma Belanda), dengan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) sebagai perwakilannya gitu. Kan jadi emosi orang Indonesia. Ni tentara Inggris, dateng-dateng mau bantuin ato malah mau nambah masalah? Perang lagi.
Well, itu baru awalnya. Setelah itu, di Surabaya, lagi gencar2nya kemerdekaan kan. Mereka yang paling semangat deh kyaknya. Sampe suatu hari, ada sekelompok orang Belanda, dibawah pimpinan W.V.Ch. Ploegman, mengibarkan bendera Belanda (merah, putih, biru) di Hotel Oranje/Hotel Yamato (sekarang jadi Hotel Majapahit). Pas pemuda Surabaya ngeliat itu, apalagi masih semangat kemerdekaan, pasti jadi emosi donk. Akhirnya massa mulai berkumpul.
Terus residen Soedirman, yang dikawal Sidik dan Hariyono dateng ke hotel itu untuk berunding. Mereka meminta pihak Belanda menurunkan bendera Belanda, terus diganti pake bendera Indonesia. Tapi, mereka menolak. Mereka menolak kedaulatan Indonesia, makanya mereka masang bendera Belanda. Di ruang perundingan itu sampe gontok-gontokan, bahkan tembak-tembakan, yang meniggal Ploegman (gra2 dicekik ma Sidik) sama Sidik (ditembak ama tentara Belanda yang jaga2). Soedirman ma Hariyono kabur, terus ikut manjat ke atas gedung. Mereka ngerobek warna biru bendera Belanda (jadi Merah-Putih deh), terus dikibarin. Abis itu, bukannya tenang, malah makin bergolak. Mulai perang2 kecil sama Inggris.
Di skip aja abis itu. Pokoknya ada kejadian penandatanganan gencatan senjata, terus Brigjen Aubertin Mallaby tewas tertembak (penyebabnya gak tau siapa), terus diganti sama Mayor Jenderal Robert Mansergh yang mengeluarkan ultimatum. Isinya semua orang Indonesia (bahkan sampe pemimpin2nya), harus melapor dan menyerahkan senjata yang mereka punya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengankat tangan diatas. Dikasih batas waktu sampe tanggal 10 November, jam 6 pagi. Bayangin donk, Indonesia udah merdeka, tapi kok kayaknya cuma di tempat2 tertentu aja yaa, kyak Jakarta gtu. Sedangkan, daerah2 lainnya kyak masih terjajah gitu, sampe2 ngeluarin ultimatum kyak gtu. Seakan-akan, kemerdekaan Indonesia itu fake buat mereka. #emosi.
Otomatis dianggap penghinaan besar donk sma pejuang-pejuang kita (termasuk rakyatnya). Ultimatum itu ditolak mentah2 sama pihak Indonesia. Secara, Indonesia udah merdeka, udah berdiri sendiri. terus juga ada TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Karena gak ada yang patuh sama ultimatum tersebut, Inggris akhirnya melakukan penyerangan berskala besar, dengan melakukan pengeboman udara di sekitar gedung-gedung pemerintahan Surabaya, terus mengerahkan sekitar 30ribu pasukan infanteri, pesawat terbang, tank, ama kapal perang. Terus, Inggris membombardir Surabaya dengan meriam dari laut dan darat.
Waktu itu, penduduk sipil juga ikut, jadinya banyak yang meniggal, maupun yang terluka. Terus, pemerintah Inggris pikir, tiga hari udah selese perangnya. Eh, taunya berminggu-minggu. Hal itu dikarenakan , terkoordinasikannya penyerangan dari pihak Indonesia.Tapi, pada akhirnya, Inggris berhasil merebut kota Surabaya, dengan korban meninggal setidaknya 6000-16000 orang, 20000 penduduk sipil mengungsi, 600-2000 tentawa Inggris tewas. #penontonkecewa
Ada satu tokoh yang sangat penting. Bung TOMO. Tokoh yang terkenal dengan semboyan "rawe-rawe rantas, malang-malang tuntas" ini adalah pemimpin perjuangan pada pertempuran Surabaya 10 November 1945. Ia adalah pelopor muda yang berpengaruh besar di masyarakat. Ia terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya hingga perlawanan terus berlanjut. Setelah pertempuran Surabaya, ia sempat terjun ke dunia politik, pada masa pemerintaha Soeharto. Ia menjabat sebagai Menteri negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran sekaligus Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956 pada kabinet Burhanuddin Harahap.Pada masa pemerintahan Soeharto, Bung Tomo sering mengkritik kebijakan Soeharto yang dianggapnya mulai melenceng, hingga akhirnya ia ditangkap dan dipenjara. Ia wafat pada tanggal 7 Oktober 1981. Ironisnya, ia tidak dimakankan di Taman Makan Pahlawan, melainkan di TPU Ngagel, di Surabaya. Selain itu, ia tidak diberi gelar pahlawan nasional, setelah apa yang telah ia lakukan. Setelah adanya desakan oleh berbagai pihak, akhirnya pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada bung Tomo pada tanggal 10 November 2008 lalu.
Fiuh. Akhirnya selesai juga menuliskan sejarah kenapa 10 November bisa jadi hari pahlawan. Well, semoga ini menjadi informasi penting buat lu-lu pada, menambah pengetahuan tentang sejarah Indonesia. Lumayaan, nilai sejarah bisa nambah. Hehee. Mungkin udah cukup kali yaa.
Salam,
Si Pembuat Blog
Si Pembuat Blog ingin menyampaikan terima kasih kepada:
http://www.biografitokohdunia.com/2011/02/biografi-bung-tomo.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_10_November
karena telah memberikan informasi yang cukup akurat
Kita masuk ke sejarahnya, kenapa tanggal 10 November itu jadi penting. Jangan bosen lho yaa. Inget, kita orang Indonesia, harus menghargai sejarah kita. Jadi, tetep dibaca yaa, pembaca setia gw. Hohoo..
Yang namanya perang, klo gak ada "api"nya, gak bakalan meletus. Jadi, dulu itu, pas Indonesia udah menyatakan diri merdeka, tentara Jepang, masih ada di daerah2 di Indonesia. Makanya jadinya ada perang2 kecil gitu di daerah2 buat ngusir Jepang. Pas lagi seru-serunya, eh, Inggris dateng tanggal 15 September di Jakarta, terus di Surabaya tanggal 25 Oktober. Inggris waktu itu tugasnya melucuti tentara Jepang, membebaskan tentara Jepang, n dikembalikan ke negerinya. Tapi, ternyata, Inggris juga bawa misi lain, yaitu mengembalikan negara Indonesia kepada Belanda (kan dulu di jajah ma Belanda), dengan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) sebagai perwakilannya gitu. Kan jadi emosi orang Indonesia. Ni tentara Inggris, dateng-dateng mau bantuin ato malah mau nambah masalah? Perang lagi.
Hotel Oranje pake bendera Belanda |
Well, itu baru awalnya. Setelah itu, di Surabaya, lagi gencar2nya kemerdekaan kan. Mereka yang paling semangat deh kyaknya. Sampe suatu hari, ada sekelompok orang Belanda, dibawah pimpinan W.V.Ch. Ploegman, mengibarkan bendera Belanda (merah, putih, biru) di Hotel Oranje/Hotel Yamato (sekarang jadi Hotel Majapahit). Pas pemuda Surabaya ngeliat itu, apalagi masih semangat kemerdekaan, pasti jadi emosi donk. Akhirnya massa mulai berkumpul.
Terus residen Soedirman, yang dikawal Sidik dan Hariyono dateng ke hotel itu untuk berunding. Mereka meminta pihak Belanda menurunkan bendera Belanda, terus diganti pake bendera Indonesia. Tapi, mereka menolak. Mereka menolak kedaulatan Indonesia, makanya mereka masang bendera Belanda. Di ruang perundingan itu sampe gontok-gontokan, bahkan tembak-tembakan, yang meniggal Ploegman (gra2 dicekik ma Sidik) sama Sidik (ditembak ama tentara Belanda yang jaga2). Soedirman ma Hariyono kabur, terus ikut manjat ke atas gedung. Mereka ngerobek warna biru bendera Belanda (jadi Merah-Putih deh), terus dikibarin. Abis itu, bukannya tenang, malah makin bergolak. Mulai perang2 kecil sama Inggris.
Di skip aja abis itu. Pokoknya ada kejadian penandatanganan gencatan senjata, terus Brigjen Aubertin Mallaby tewas tertembak (penyebabnya gak tau siapa), terus diganti sama Mayor Jenderal Robert Mansergh yang mengeluarkan ultimatum. Isinya semua orang Indonesia (bahkan sampe pemimpin2nya), harus melapor dan menyerahkan senjata yang mereka punya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengankat tangan diatas. Dikasih batas waktu sampe tanggal 10 November, jam 6 pagi. Bayangin donk, Indonesia udah merdeka, tapi kok kayaknya cuma di tempat2 tertentu aja yaa, kyak Jakarta gtu. Sedangkan, daerah2 lainnya kyak masih terjajah gitu, sampe2 ngeluarin ultimatum kyak gtu. Seakan-akan, kemerdekaan Indonesia itu fake buat mereka. #emosi.
Otomatis dianggap penghinaan besar donk sma pejuang-pejuang kita (termasuk rakyatnya). Ultimatum itu ditolak mentah2 sama pihak Indonesia. Secara, Indonesia udah merdeka, udah berdiri sendiri. terus juga ada TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Karena gak ada yang patuh sama ultimatum tersebut, Inggris akhirnya melakukan penyerangan berskala besar, dengan melakukan pengeboman udara di sekitar gedung-gedung pemerintahan Surabaya, terus mengerahkan sekitar 30ribu pasukan infanteri, pesawat terbang, tank, ama kapal perang. Terus, Inggris membombardir Surabaya dengan meriam dari laut dan darat.
Waktu itu, penduduk sipil juga ikut, jadinya banyak yang meniggal, maupun yang terluka. Terus, pemerintah Inggris pikir, tiga hari udah selese perangnya. Eh, taunya berminggu-minggu. Hal itu dikarenakan , terkoordinasikannya penyerangan dari pihak Indonesia.Tapi, pada akhirnya, Inggris berhasil merebut kota Surabaya, dengan korban meninggal setidaknya 6000-16000 orang, 20000 penduduk sipil mengungsi, 600-2000 tentawa Inggris tewas. #penontonkecewa
Ada satu tokoh yang sangat penting. Bung TOMO. Tokoh yang terkenal dengan semboyan "rawe-rawe rantas, malang-malang tuntas" ini adalah pemimpin perjuangan pada pertempuran Surabaya 10 November 1945. Ia adalah pelopor muda yang berpengaruh besar di masyarakat. Ia terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya hingga perlawanan terus berlanjut. Setelah pertempuran Surabaya, ia sempat terjun ke dunia politik, pada masa pemerintaha Soeharto. Ia menjabat sebagai Menteri negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran sekaligus Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956 pada kabinet Burhanuddin Harahap.Pada masa pemerintahan Soeharto, Bung Tomo sering mengkritik kebijakan Soeharto yang dianggapnya mulai melenceng, hingga akhirnya ia ditangkap dan dipenjara. Ia wafat pada tanggal 7 Oktober 1981. Ironisnya, ia tidak dimakankan di Taman Makan Pahlawan, melainkan di TPU Ngagel, di Surabaya. Selain itu, ia tidak diberi gelar pahlawan nasional, setelah apa yang telah ia lakukan. Setelah adanya desakan oleh berbagai pihak, akhirnya pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada bung Tomo pada tanggal 10 November 2008 lalu.
Fiuh. Akhirnya selesai juga menuliskan sejarah kenapa 10 November bisa jadi hari pahlawan. Well, semoga ini menjadi informasi penting buat lu-lu pada, menambah pengetahuan tentang sejarah Indonesia. Lumayaan, nilai sejarah bisa nambah. Hehee. Mungkin udah cukup kali yaa.
Salam,
Si Pembuat Blog
Si Pembuat Blog ingin menyampaikan terima kasih kepada:
http://www.biografitokohdunia.com/2011/02/biografi-bung-tomo.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_10_November
karena telah memberikan informasi yang cukup akurat
nice story :P
ReplyDeleteSaya sangat terkagum dengan hasil seni lukis yang terdapat di halaman web ini.Karena apa?karena lukisan ini menggambarkan petapa pedihnya perjuangan para pahlawan untuk memerdekakakan indonesia.
ReplyDeleteSaya berharap banyak org terutama pemuda pemudi generasi indonesia yg melihat lukisan ini dan lukisan ini bisa dikenang selama lamanya.